Petani Sinarancang Rugi Rp7,5 Juta Perhektar

Petani Sinarancang Rugi Rp7,5 Juta Perhektar

\"\"MUNDU-Kekeringan menyerang area persawahan di Kecamatan Mundu. Paling parah menimpa sawah di Desa Sinarancang. Di sana ada sekitar 25 hektar tanaman padi puso, kerena tak ada suplai air untuk sawah milik warga. Kuwu Desa Sinarancang, Caca Effendi menjelaskan, kekeringan melanda wilayah di desa tersebut sejak Mei lalu. Petani setempat mengalami kerugian rata-rata perhektar sawah mencapai Rp7,5 juta. “Petani kami sudah keluar uang untuk biaya sewa tanah, beli bibit, pupuk dan membayar buruh taninya,” katanya kepada Radar, kemarin. Empat blok mengalami kekeringan di desa yang terletak sebelah selatan waduk Setupatok ini. Meliputi Rancang, Tigarjaya, Cilentong dan Jalawe. Letak geografis keempat blok tersebut ada di atas waduk Setupatok. Sehingga untuk menyedot air butuh tenaga mesin pompa. “Kalau pakai pompa, ada dana tambahan. Kalau dipaksakan, hasil panen akan tambah rugi,” ujar Caca. Ia menerangkan akibat kondisi ini tanaman padi baru berumur satu hingga dua bulan, dibiarkan begitu saja mengering hingga bercampur rumput ilalang. “Walau belum memasuki puncak kemarau, tapi beberapa bulan terakhir suhu udara panas luar biasa,” tuturnya. Kekeringan juga melanda kawasan utara Kabupaten Cirebon. Ketua Komisi II DPRD, Arif Rahman ST menyebutkan, pasokan air milik PDAM ke wilayah utara berhenti karena sumber air di kali Kumpulkusta mulai kering. Sehingga instalasi penjernih air tidak beroperasi. Akibatnya wilayah utara seperti Gunungjati, Kapetakan dan Suraneggala tidak lagi mendapat jatah air bersih. “Air sama sekali tidak ada,” jelasnya. Saat ini, lanjut Arif, PDAM sedang mengupayakan koneksifitas jaringan dari sumber air di wilayah Kecamatan Dukupuntang, seperti dari sumber air Cikalahang. Diharapkan tiga hari ke depan pengerjaan penyambungan saluran tersebut selesai. Selain itu, kendala yang saat ini dihadapi PDAM adalah jaringan saluran air sudah berumur uzur. Karena dibangun tahun 1080-an dan bahannya ACB. Karakteristik saluran ini tak bisa terkena tekanan air tinggi. Padahal, perlu tekanan tinggi untuk menyalurkan air hingga ke wilayah utara. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: